Idul Fitri Momentum dalam Mempekuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Penulis admin
30 March 2025

Jakarta,
Hakikat Puasa Ramadhan dan Momentum Kemenangan yang dapat kita raih dalam Idul Fitri 1446H tahun ini disampaikan dalam Taushiyahnya menjelang buka puasa bersama oleh Ketua Umum PB Pemuda Muslimin Indonesia. Pimpinan Besar Pemuda Muslimin Indonesia menggelar Buka Puasa Bersama akhir Ramadhan 1446H di sekertariat PB Pemuda Muslimin Indonesia, Jakarta (30/03/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh fungsionaris, antara lain Ketua Umum PB Pemuda Muslimin Indonesia, M. Muhtadin Sabili beserta jajaran dan tamu undangan.

Ibadah Puasa hakikatnya merupakan manifestasi dan perjuangan individu manusia dalam menjalankan Perintah serta menjauhi segala larangan ALLAH SWT untuk meraih derajat Taqwa. Antara lain melatih dan menahan diri dari berbagai hal yang dilarang dan memperkuat diri dalam menjalankan perintahNya terutama semangat dalam meningkatkan keshalehan sosial ditengah masyarakat. Setelah sebulan penuh kita ditempa dalam bulan suci Ramadhan, manusia kembali pada fitrahnya yaitu kembali kepada kesadaran hidup yang lebih bermakna. Bagaimana kita senantiasa memperbaiki kualitas hidup yang bertujuan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT, serta saling terhubung antar sesama, dan saling menguatkan dalam kehidupan sosial di tengah masyarakat berbangsa dan bernegara. Dengan semangat kebersamaan, persaudaraan, kepedulian, dan kesholehan sosial.

Momentum Idul Fitri: Menguatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Menghadapi Tantangan

Idul Fitri merupakan momen yang sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagai hari kemenangan setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan. Idul Fitri tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga saat yang tepat untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan, dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam konteks kebangsaan, Idul Fitri menjadi momentum yang berharga untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan yang sedang dihadapi bangsa dewasa ini.

Saling memaafkan adalah salah satu makna utama Idul Fitri. Tradisi bermaaf-maafan yang melekat dalam perayaan ini mencerminkan semangat rekonsiliasi dan keharmonisan dalam kehidupan sosial. Dengan saling memaafkan, berbagai perbedaan dan konflik yang mungkin timbul dalam interaksi sehari-hari dapat diredakan. Sehingga menciptakan suasana yang lebih kondusif bagi persatuan bangsa.

Mempererat tali silaturahmi dalam momen Idul Fitri, baik antar anggota keluarga, tetangga, maupun masyarakat secara luas jangan terlewatkan. Dalam suasana Lebaran, tidak ada lagi sekat perbedaan suku, agama, ras, maupun status sosial. Semua saling berkunjung, berbagi kebahagiaan, dan memperkuat ikatan emosional. Hal ini menjadi cerminan dari semangat persatuan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa, seperti perbedaan pandangan politik, ancaman disintegrasi, serta berbagai persoalan sosial dan ekonomi tidak dapat dielakkan. Semangat Idul Fitri dapat menjadi perekat yang menyatukan seluruh elemen masyarakat dalam menghadapai tantangan tersebut. Nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian yang ditanamkan dalam momentum perayaan ini dapat menjadi modal sosial yang kuat untuk membangun bangsa yang lebih harmonis dan maju yang dilandasi dengan nilai persatuan dan persaudaraan.

Selain aspek sosial, Idul Fitri juga mengajarkan pentingnya kesederhanaan dan kepedulian terhadap sesama. Tradisi berbagi, seperti memberikan zakat dan sedekah, menunjukkan bahwa solidaritas sosial adalah kunci untuk mengatasi kesenjangan dan ketimpangan di tengah masyarakat. Dengan demikian, perayaan Idul Fitri bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan juga momentum refleksi untuk terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan, persatuan dan gotong royong.

Oleh karena itu, mari jadikan Idul Fitri sebagai sarana untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman bangsa. Dengan semangat saling memaafkan, mempererat silaturahmi, dan meningkatkan kepedulian sosial. Dengan itu, kita dapat bersama-sama menghadapi berbagai tantangan dan membangun Indonesia yang lebih kuat, adil, dan sejahtera. Idul Fitri dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran, kepedulian, dan solidaritas bangsa Indonesia. Dalam Penutupnya Ketua Umum atas nama PB Pemuda Muslimin Indonesia, mengucapkan Selamat hari raya Idul Fitri 1446H dan tidak lupa menghaturkan permohonan Maaf Lahir dan Bathin atas segala ucap dan sikap yang tidak berkenan, kepada seluruh anggota dan masyarakat Indonesia umumnya. Semoga Allah SWT memberikan ampunan, Rahmat dan Keberkahan kepada Bangsa Indonesia serta menerima segala amal Ibadah kita semua

Bagikan