manusia dan kepercayaan adalah salah satu kesatuan yang utuh, kenapa demikian karena kepercayaan menjadi salah satu hal yang amat terpenting dalam kebudayaan dan perdaban manusia, jadi pertanyaannya apakah kepercayaan bisa membentuk suatu kebudayaan dan peradaban tentu jawabanannya sudah tentu iya.
salah satu fungsinya kepercayaan adalah membantu manusia untuk menemukan tujuan hidup tentu saja begitu, hidup ini tentu tidak selamanya dan pertanyaan mendasar bagi manusia itu untuk apakah guna kita hidup apakah hidup ini hanya untuk dunia ini saja tentu tidak, tidak ada manusia yang abadi di dunia ini, sudah kita dengar setiap hari dan setiap detik kita mendengar si fulan meninggal dunia, kalau seperti itu tentu hidup ini tidak tentang dunia saja namun ada hidup di sebalik itu, kepercayaan merupakan yang bisa untuk menjawab pertanyaan tersebut.
kemudian kepercayaan juga bisa berfungsi untuk mengatur prilaku manusia. tentu kepercayaan itu akan menjadi tata nilai dalam kehidupan manusia, nilai dalam kepercayaan inilah yang menjadi penopang dalam kehidupan manusia ketika manusia itu bertindak dan bersosial masyarakat karena kepercayaan itu memiliki norma- Norma untuk mengatur manusia dalam kehidupuan yang lebih kecil individu dan dalam kehidupan yang lebih besar yaitu sosial masyarakat.
dan selanjutnya kepercayaan bisa menjadi pendamai dalam kehidupan manusia, tentu manusia hidup tidak normal-normal saja kehidupan itu bak roda mobil ada di atas dan ada di bawah, ada rezeki dan ada musibah yang namanya tabiat manusia ketika mendapatkan rezeki tentu tidak ada merasa cemas apalagi dapat rezeki yang nikmat -nikmat, manusia akan gagap menghadapi dunia ini ketika hidupnya di penuhi oleh cobaan demi cobaan, manusia akan risau, akan cemas dan akan bisa putus harapan ketika ada kecelakaan, kematian bencana alam, pada siapa manusia akan bergantung dengan kondisi-kondisi seperti ini manusia itu tidak bisa menghambat bencana alam, dan hal hal seperti ini membuat manusia itu tidak bisa terlepas dari kepercayaan, ada kekuatan diluar jagad raya ini yang tidak di ketahui oleh manusia tersebut.
dan selanjutnya melalui kepercayaan manusia bisa membangun sebuah organisasi yang tujuannya bisa untuk berbagi nilai, berbagi tujuan, bisa untuk mengembagkan diri melalui komunitas-komunitas yang di bangunnya. kepercayaan agama, kepercayaan spritual, kepercayaan filosofis yang lahir dari pemikiran hegelisme, humanisme, kepercayaan kebatinan,
sudah di bicarakan tadi di atas bahwa hubungan manusia itu dengan kepercayaan tidak bisa di pisahkan, karena memang manusia itu hidup butuh satu nilai, baik filosofis,agamais,spritual dan kebatinan sebut lah 4 macam ini yang dominan dalam peradaban manusia, manusia berfikir, tentang hal-hal yang aneh terjadi dan tidak bisa di bendung, dalam kehidupannya, bencana kematian manusia tidak bisa bendung itu maka lahir kepercayaan filosofis-filosofis karena memang alam dan dunia ini penuh dengan misteri, gejolak gejolak alam itu bisa menjadi pendorong manusia dalam kepercayaan. contoh ada orang mengantar sesajen ke gunung merapi, ke pohon, karena menurut mereka hanya itu yang bisa mereka lakukan untuk menghambat sebuah bencana melalui pemujaan, sehingga lahir lah kepercayaan animisme atau kebatinan lainnya.
orang barat dengan teorinya mencoba berfikir dan menterjemahkan alam ini dalam bentuk ilmiah lahirlah kerangka-kerangka berfikir filosofis, Matrealisme, dualisme dan sebagainya. sehingga ada yang berfikiran ateisme. ada manusia yang menterjemahkan alam beserta isinya ini melalui kepercayaan AGAMA, ada Islam contohnya, bagaimana qur,an bicara proses penciptaan jagad raya, begitu juga dengan hindu, Budha kristen dan sebagainya dan yang harus kita ingat, kepercayaan itu pondasi, kepercayaan itu nilai, yang menjadi pondasi dalam hidup manusia, salah dalam menganut kepercayaan akan merusak pondasi kita dalam menunjang kehidupan di dunia,
kepercayaan dalam dimensi globalisasi
tadi kita singgung dalam tulisan di atas ada beberapa jenis kepercayaan, agama,filosofis, spritual dan kebatinan, beda zaman tentu beda pula tantangannya, di zaman globalisasi ini kepercayaan manusia itu sudah bergeser dari agama ke tekhnologi, zaman dulu orang merasa resah tidak bawa, keris, tidak bawa kitab tidak ibadah, zaman moderen sekarang manusia akan tidak nyaman kalau tidak bawa handpone tidak bawa kartu ATM, dalam dunia global ini manusia merasa tidak nyaman apabila tidak berpakaian kebarat-baratan, atau ke korea-korean, intinya apa zaman modren menggeser kepercayaan manusia, bahkan manusia modren tidak menghiraukan lagi yang namanya agama dan sebagainya, manusia moderen merasa nyaman hidup di bawah tekhnologi.
di minang kabau contohnya, sekarang sudah jarang kita lihat randai, ba ombai, main mainan trasdisional, sudah di gantikan oleh, main-main di gital yang serba online, yang menyebakan terkikisnya nilai-nilai agama nilai-nilai kepercayaan dalam kehidupan manusia,
dunia globalisasi membuat dunia ini tampa batas manusia bisa menemukan apa saja melalui tekhnologi dan Hp pintar, dan kalau ini terus kita biarkan tekhnologisme akan menggantikan agama akan menggantikan kepercayaan manusia, tahun 2049 yang katanya Indonesia akan menjadi Indonesia emas akan sulit kita gapai, karena memang tekhnologisme dan globalisme sudah menjadi kepercayaan baru bagi MANUSIA.
Penulis : Aris Supratman Malin Sati S.Pd.I